Minggu, 24 Juni 2012

POSTPARTUM BLUES


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              LATAR BELAKANG
     Seorang ibu yang berada pada periode pascapartum mengalami banyak perubahan baik perubahan fisik maupun psikologi. Perubahan psikologi pascapartum pada seorang ibu yang baru melahirkan terbagi dalam tiga fase:

             Taking in dimana pada fase ini ibu ingin merawat dirinya sendiri, banyak bertanya dan bercerita tentang pengalamannya selama persalinan yang berlangsung 1 sampai 2 hari.
taking hold dimana pada fase ini ibu mulai fokus dengan bayinya yang berlangsung 4 sampai 5 minggu.

             Fase letting-go dimana ibu mempunyai persepsi bahwa bayinya adalah perluasan dari dirinya, mulai fokus kembali pada pasangannya dan kembali bekerja mengurus hal-hal lain.
Perubahan tersebut merupakan perubahan psikologi yang normal terjadi pada seorang ibu yang baru melahirkan. Namun, kadang-kadang terjadi perubahan psikologi yang abnormal.
 
           
Gangguan psikologi pascapartum dibagi menjadi tiga kategori yaitu postpartum blues atau kesedihan pascapartum, depresi pascapartum nonpsikosis, dan psikosis pascapartum.
Postpartum blues dapat terjadi sejak hari pertama pascapersalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan.

 Postpartum blues merupakan gangguan suasana hati pascapersalinan yang bisa berdampak pada perkembangan anak karena stres dan sikap ibu yang tidak tulus terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah menangis, cenderung rewel, pencemas, pemurungdan mudah sakit.
    
 Keadaan ini sering disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan yang bila tidak segera diatasi bisa berlanjut pada depresi pascapartum yang biasanya terjadi pada bulan pertama setelah persalinan. Saat ini postpartum blues yang sering juga disebut maternity blues atau baby blues diketahui sebagai suatu sindrom gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan.

1.2              TUJUAN
a.       Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan Kebidan Pada Ibu Nifas P1A0H0,3 hari post partum dengan post partum blues
b.    Tujuan Khusus
·         Untuk mengetahui data subjektif
·         Untuk mengetahui data objektif
·         Untuk mengetahui assessment
·         Untuk mengetahui planning

1.3              MANFAAT
·         Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
·         Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.







BAB II
TINJAUAN TEORI


2.1              PENGERTIAN POST PARTUM BLUES
Keadaan dimana ibu merasa sedih berkaitan dengan bayinya disebut baby blues. Penyebabnya antara lain: perubahan perasaan saat hamil, perubahan fisik dan emosional. Perubahan yang ibu alami akan kembali secara perlahan setelah beradaptasi dengan peran barunya.
Postpartum blues dapat terjadi sejak hari pertama pascapersalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan.
Postpartum blues merupakan gangguan suasana hati pascapersalinan yang bisa berdampak pada perkembangan anak karena stres dan sikap ibu yang tidak tulus terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah menangis, cenderung rewel, pencemas, pemurungdan mudah sakit.
Keadaan ini sering disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan yang bila tidak segera diatasi bisa berlanjut pada depresi pascapartum yang biasanya terjadi pada bulan pertama setelah persalinan.  Post partum blues disebut juga maternity blues atau sindrom ibu baru. Keadaan ini merupakan hal yang serius, sehingga ibu memerlukan dukungan dan banyak istirahat.
2.2       PENYEBAB POSTPARTUM BLUES
Penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya postpartum blues, antara lain:
1.      Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi.
2.      Faktor demografi yaitu umur dan paritas.
3.      Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
4.      Latar belakang psikososial ibu
5.      Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.

2.3              Gejala Postpartum Blues
Gejala – gejala postpartum blues tampak dari perubahan sikap seorang ibu yang baru melahirkan, antara lain: mudah tersinggung (iritabilitas), menangis dengan tiba-tiba, cemas yang berlebihan, mood yang labil, clouding of consciousness, gangguan selera makan, merasa tidak bahagia, tidak mau bicara, mengalami gangguan tidur, tidak bergairah khususnya terhadap hal-hal yang semula sangat diminatinya, sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
Keadaan ini merupakan hal yang serius, sehingga ibu memerlukan dukungan dan banyak istirahat. Adapun gejala dari depresi post partum adalah:
  1. Sering menangis
  2. Sulit tidur
  3. Nafsu makan hilang
  4. Gelisah
  5. Perasaan tidak berdaya atau hilang kontrol
  6. Cemas atau kurang perhatian pada bayi
  7. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi
  8. Pikiran menakutkan mengenai bayi
  9. Kurang perhatian terhadap penampilan dirinya sendiri
  10. Perasaan bersalah dan putus harapan (hopeless)
  11. Penurunan atau peningkatan berat badan
  12. Gejala fisik, seperti sulit bernafas atau perasaan berdebar-debar


2.4            Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan
Banyak factor yang dianggap mendukung pada sindroma ini:
1. Faktor hormonal yang terlalu rendah
2. Faktor demografik yaitu umur dan parietas
3. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan
4. Latar belakan psikososial yang bersangkutan
Cara mengatasinya adalah dengan mempersiapkan persalinan dengan lebih baik, maksudnya disini tidak hanya menekankan pada materi tapi yang lebih penting dari segi psikologi dan mental ibu.
Pencegahannya dapat dilakukan dengan:
1. beristirahat ketika bayi tidur
2. erolah raga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
3. tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
4. bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
5. bersikap fleksibel dan bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
6. kempatan merawat bayi hanya dating satu kali







BAB III
ASKEB TEORI
3.1      Data  Subjektif
I. Biodata
   Nama Pasien : untuk mengetahui identitas ibu
   Umur                        : untuk mengetahu berapa usia ibu
   Agama          : untuk mengetahui kepercayaan apa yang di anut oleh ibu
   Pendidikan    : untuk mengetahui pendidikan terakhir ibu
   Pekerjaan      : untuk mengetahui aktivitas sehari-hari ibu
   Alamat          : untuk mengetahui di mana ibu tinggal

II. Keuhan Utama
Masalah yang dirasakan oleh ibu dan menggangu kegiatan ibu sehari-hari
      
III. Data Kebidanan
a.       Haid
Menarche                        : untuk mengetahui umur berapa ibu mendapatkan haid pertamanya             
Siklus                  : untuk mengetahui berapa lama siklus ibi haid sekarang sampai dating haid selanjutnya                   
Lamanya             : untuk mengetahui berapa lama ibu haid
  Disminorhoe       : untuk menegtahui apakah ibu merasakan nyeri atau tidak pada saat haid
Teratur/tidak       : untuk mengetahui apakah siklus haid ibu datangnya teratur atau tidak

b.      Status Perkawinan
Kawin                             :untuk mengetahui apakah status perkawinan ibu( kawin atau tidak )                                        
Usia kawin pertama        : untuk mengetahui pada usia berapa ibu kawin                                 
Lamanya Perkawinan dengan suami sekarang    : untuk mengetahui sudah berapa lama ibu kawin denngan suaminya sekarang

c.       Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : untuk mengetahui apakah ibu punya riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu,sehingga dapat mengetahui masalah yang terjadi pada ibu dengan masalah post partum blues

3.2       DATA OBJEKTIF
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan       : untuk mengetahui bagaimana keadaan ibu,apakah ibu masih  dapat berkomunikasi dengan baik atau tidak                                       
   TD                : untuk mengetahui apakah tekanan darah ibu normal atau tidak                                
   Nadi              : untuk mengetahui apakah nadi ibu normal atau tidak                                   
   BB                : untuk mengetahui apakah berat badan ibu normal atau tidak
   Suhu             : untuk mengetahui apakah suhu tubuh ibu normal atau tidak
    Lila              : untuk mengetahui apakah ibu menegalmi masalah gizi atau tidak

II. Pemeriksaan Obstetri
Darah  
HB       : untuk mengetahui apakah ibu mengalami anemia atau tidak
III. Pemeriksaan Obstetri
  1. Inspeksi
1.      Kepala
Mata                          : untuk mengetahui apakah konjungtiva ibu pucat atau tidak sehingga dapat mengetahui apakah ibu mengalami anemia atau tidak
2.      Payudara
Puting susu                : untuk mengetahuia apakah putting susu ibu menonjol atau tidak,kalau putting ibu tidak menonjol ibu akan mengalami kesulitan dalam menyusi bayinya
Colostrum                  : untuk mengetahui apakah kolostrum ibu sudah keluar,kalau sudah keluar apakah ibu telah memberikannya pada bayinya
3.      Perut
Pembesaran               : untuk mengetahui apakah perut ibu sesuai involusio uteri
4.      Genetalia Eksterna    
Pengeluaran vagina    : utuk mengetahui apakah darah yang keluar sesuai dengan jumlah darah normal atau tidak
Jenis secret                : untuk mengetahui jenis cairan yang keluar dari vagina ibu apak bentuknya gumpalan atau encer
Warna                                    : untuk mengetahui apa warna darah yang keluar selama masa nifas  
Bau                            : untuk mengetahui apa bau darah yang keluar amis atau anyir                      
5.      Perineum                   : untuk mengetahui apakah ada laserasi jalan lahir

  1. Palpasi
Tinggi fundus             : untuk mengetahui apakah terjadi sub involusi pada uterus
Kontraksi uterus          : untuk mengetahui apakah kontraksi uterus baik atau tidak   
Konsistensi                  : untuk mengetahui kuat atau lembek
C.ASSESMENT
    Diagnosa                  : untuk menegakkan status pasien                   
    Masalah                   : apa yang menjadi keluhan pasien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar