Tanda-Tanda Dini Bahaya/ Komplikasi Ibu Dan Janin Masa
Kehamilan Lanjut
1.Perdarahan
Pervaginam
Perdarahan
per vaginam pada kehamilan lanjut terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta (plasenta previa,
solusio plasenta atau perdarahan yang belum jelas sebabnya) dan bukan dari
kelainan plasenta (erosi, polip, varises yang pecah).
Pada
awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting)
di sekitar waktu pertama terlambat haid. Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi (penempelan hasil konsepsi pada dinding rahim) dan ini normal
terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin
terjadi pertanda servik yang rapuh (erosi). Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Pada
awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan yang banyak,
merah atau disertai nyeri. Perdarahan ini dapat berarti keguguran, kehamilan
mola (hamil anggur) atau kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
Pada
kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan
berulang, disertai atau tidak diserati rasa nyeri. Perdarahan ini dapat berarti
plasenta previa (plasenta meutupi jalan lahir) atau solusio plasenta.
2.Sakit
Kepala Yang Hebat
Sakit
kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristriahat.
Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
3.Penglihatan
Kabur
Karena
pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Perubahan ringan adalah normal.Masalah visual yang mengindikasikan keadaaan
yang mengancam jiwa adanya perubahan visual (penglihatan) yang mendadak,
misalnya pandangan kabur atau ada bayangan. Perubahan penglihatan ini mungkin
disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda dari pre
eklampsia.
4.Nyeri
Abdomen Yang Hebat
Nyeri
abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak normal.Nyeri
abdomen yang mengindikasikan mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat, kadang-kadang dapat disertai dengan
perdarahan lewat jalan lahir.
Hal
ini bisa berarti appendicitis (radang usus buntu), kehamilan ektopik (kehamilan
di luar kandungan), aborsi (keguguran), penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis (maag), penyakit kantong empedu, solutio placenta, penyakit
menular seksual, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
5.Bengkak
Pada Muka Dan Jari Tangan
Hampir
separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
dengan meninggikan kaki lebih tinggi daripada kepala.
Bengkak
dapat menjadi masalah serius jika muncul
pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan
keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan pertanda dari anemia, gangguan
fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre eklampsia.
Gejala
anemia dapat muncul dalam bentuk oedema (bengkak) karena dengan menurunnya
kekentalan darah pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya kadar
hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang rendah
kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel
darah merahnya.
6.Keluar Cairan Per Vaginam
Cairan pervaginam dalam kehamilan normal
apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukhore yang
patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum
waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari semua persalinan dan
4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
Penyebabnya adalah serviks inkompeten,
ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari
selaput ketuban, infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan kehamilan sampai matur,
pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada UK 24-32 minggu
untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi,
pada UK aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam
bila tidak ada his spontan.
6.Bayi Kurang
Bergerak Seperti Biasa
Ibu
hamil mlai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu
(multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu
(primigravida, baru pertama kali hamil). Jika bayi tidur, gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10
gerakan dalam 12 jam).Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring/beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Gerakan
janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga
gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi
berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
Kesimpulan
Bidan
harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya pada ibu
hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko
mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari
para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Tanda-tanda
bahaya yang harus diwaspadai selama kehamilan antara lain:
1.Perdarahan
pervaginam adalah perdarahan implantasi (penempelan hasil konsepsi pada dinding
rahim) dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan
ringan mungkin terjadi pertanda servik yang rapuh (erosi).
2.Sakit kepala yang
hebat, menetap yang tidak hilang merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius.
3.Penglihatan
kabur, Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam
kehamilan.
4. Bengkak pada
muka dan tangan, merupakan pertanda dari anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal
jantung ataupun pre eklampsia.
5.keluar cairan
pervaginam, Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan
(kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput ketuban,dan infeksi.
6. Nyeri/ sakit
perut yang hebat, yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah tidak normal.
7. Gerakan janin
tidak terasa, disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak
janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan
ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
Tanda-tanda
bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil
yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada
Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada
awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan
(hamil tua).
1. Varney . 1997. Varney’s
Midwifevery.
2. Bennet, V.R. Brown, L.K
.1993. Myles text book for midwives
3. Pusdiknakes : WHO: JHPIEGO.
2001. Buku asuhan antenatal.
4. Saifuddin , Abdul Bari, dkk.
2002. Panduan praktis pelayanan maternal dan neonatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar